Cara Mengganti Font Android Mudah Terbaru

Cara Mengganti Font Android dengan Mudah  – Hari gini siapa sih yang tak kenal dengan Android? tentu, semua orang sudah banyak mengenal sistem operasi besutan Google ini. Yup, Android termasuk salah satu sistem operasi open source dimana penggunanya bisa memodifikasi sesuai selera.

Melihat tampilan huruf di Android banyak pengguna yang tak suka, mengingat seperti kita ketahui bersama hurufnya sangatlah monoton. Terkadang muncul ide kreatif untuk mengubah font Android tersebut agar lebih gaya dan keren.

Mengganti font sebenarnya cukup mudah kok, kamu bisa melakukan setting di Android (tanpa root) dan juga dengan menggunakan aplikasi font Android. Penasaran bagaimana caranya? Langsung saja simak berikut ini.

Cara Merubah Font Android Mudah Tanpa Root

 

cara mengganti font Android

1. Setting Android

Beberapa Hp Android sudah dilengkapi dengan settingan khusus untuk ganti font. Namun itu semua kembali ke pabrikan ponsel yang kamu gunakan. 

Misalnya saja untuk Samsung dengan tampilan TouchWiz, biasanya untuk mengganti font masuk ke Setting > Device > Fonts > Font Style > Pilih.

Menurut saya untuk pabrikan lain juga sama. Kamu cukup cari ke bagian Setting seperti tadi. Apabila tidak ada pengaturan Font Style, gunakan cara lain.

2. Ganti Font dengan Fontomizer

Fontomizer merupakan salah satu aplikasi font Android yang bisa kamu download gratis melalui Play Store. Aplikasi font ini menyediakan banyak sekali gaya huruf yang akan membuat smartphonemu tampil lebih keren.

Cara mengganti font dengan Fontomizer:

-Download dulu aplikasinya disini

-Setelah terpasang dengan baik, buka aplikasinya. Nanti akan muncul daftar huruf dari A hingga Z.

-Pilih sub kategori font yang ada didalam aplikasi tersebut. Selanjutnya kamu akan diarahkan ke menu download dengan browser hp.

-Lakukan download font sampai selesai. Lalu lakukan pemasangan.

-Apabila sudah terinstall, masuk ke bagian Setting > Display > Font Style > pilih font yang berhasil kamu install tadi.

Aplikasi Font Android Terbaik 2016

Selain mengganti font android dengan cara diatas, kamu juga bisa memasang beberapa aplikasi font Android berikut agar tampilan semakin kece.

1. HiFont

Aplikasi font Android

HiFont merupakan sebuah aplikasi font Android yang berhasil dikembangkan oleh The Qisi Font Designers. Mereka tak hanya berperan sebagai developer aplikasi saja, tetapi juga editor font-font yanga ada di ponsel, sehingga bisa dipastikan HiFont memiliki koleksi font super keren.

Note:Android harus root, selengkapnya cara root android.

2. iFont

Aplikasi font Android

iFont menyediakan ratusan font style untuk Android yang akan membuat tampilan ponsel semakin custom. Berbeda dengan HiFont yang memerlukan rooting, apalikasi iFont ini bisa kamu pasang tanpa root. Fitur menariknya adalah bisa menampilkan font style sebelum diterapkan ke smartphone.

3. Font Players

Aplikasi font Android

Ingin ganti font Android lebih lucu? Font Players bisa kamu andalkan. Aplikasi font Android ini sudah cukup lama populer di Play Store. Dia tak hanya bisa mengubah font style Android, tetapi juga mengubah jenis font berdasarkan bahasa. Jadi kamu bisa menggunakan font China, Jepang, Korea, Thailand, dan lain sebagainya.

4. Font for Galaxy FlipFont Free

Dari namanya saja tentu kamu sudah bisa menebak aplikasi font Android satu ini. Yup, aplikasi tersebut hanya diperuntukan kepada pengguna Samsung Galaxy. Namun pada prakteknya, saya mencoba instal untuk HTC juga bisa. Jadi kamu tak perlu cemas ketika merek Hp bukan Samsung.

Bagaimana, tertarik mencoba? itulah beberapa cara mengganti font Android terbaru yang bisa saya share pada kesempatan kali ini. Langsung saja coba trik diatas agar kamu semakin asyik dalam mengoperasikan gadget Android.

Bermanfaat dan Menarik? Bantu Share Yuk!

Baca juga: cara mempercepat koneksi Android

Helping refugees access education and information

Ahmed is an economics student from Aleppo in Syria. Last year he was forced to leave his hometown because of the war that has forced millions of his compatriots out of their country. He left his family and his studies—everything—behind to find a better future in Europe. Now safe in Berlin, his dream is to continue his studies and eventually become a teacher at a university in Germany.



As they make it through a dangerous journey, the first thing refugees need is to find shelter, food and access to care. But soon enough, they have to learn the local language, acquire skills to work in a new country, and figure out a way to continue their studies—all in an effort to reclaim and reconnect with the lives they had before.



Last fall, we shared how we’re supporting organizations on the frontline of providing essential humanitarian relief support. But we also wanted to do something to help with refugees’ long-term challenges, such as the need for access to information and education. So today, we’re making a $5.3 million Google.org grant to support the launch of Project Reconnect, a program by NetHope to equip nonprofits working with refugees in Germany with Chromebooks, in order to facilitate easier access to education for refugees like Ahmed.

Chromebooks have proven to be a good fit for education purposes. They can be easily set up to run education or language learning apps. They’re automatically kept up to date with the latest features, apps and virus protection. And they can be configured and managed by a central administrator (in this case the nonprofits) to offer relevant programs, content and materials depending on the situation. For example, they can run an educational game for children, a language course for younger adults or even feature information about the asylum application process on a pre-installed homepage.



Nonprofits can apply today on this website. Many organizations and their staff are doing incredible work in very difficult circumstances to help with this crisis. We hope that by supporting these nonprofits, we can help people like Ahmed on the next step of their journey.



Posted by Jacquelline Fuller, Director of Google.org



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6f9lhxCLI9hQRH61adtVkMzApxzzkI1fVsX7G5p_gwFzcQUhkBbSG25jHSNM5enM3gz7P2cxQnB8RzOlS02Se44q7FfoxNntXdBGulUAupxMDpmWfWvOrg9H0rpA0kWHZLNNYhe707eQ/s1600/Reconnect_hero.jpg Jacquelline Fuller Director Google.org

Cara Mempercepat Koneksi Internet Android Terbaik

Cara Mempercepat Koneksi Internet Android – Pengguna Android sekarang ini memang sudah menjamur dimana-mana, hampir setiap rumah bahkan sudah memiliki smartphone tersebut. Namun banyak pengguna Android yang mengalami permasalahan pada bagian koneksi internet yang lambat dan kadang tak bisa tersambung.

 

Indonesia sendiri menduduki peringkat ke – 8 sebagai negara yang memiliki koneksi internet terlambat. Predikat semacam ini jelas membuat internet smartphone menjadi lambat. Meski demikian, sekarang mayoritas daerah di tanah air sudah support 3G sehingga internet akan sedikit lebih cepat.

Koneksi internet Android yang lambat dapat disebabkan karena berbagai faktor. Mulai dari ketersediaan jaringan, kartu, kuota yang hampir habis, type hp, dan masih banyak lagi. Bagi Anda yang mengalaminya, berikut ada beberapa cara mempercepat koneksi internet Android yang bisa Anda coba.

Cara Mempercepat Internet Android Tanpa Aplikasi

Mempercepat koneksi internet Android

1. Gunakan browser tercepat

Mungkin di luar sana banyak beredar aplikasi khusus untuk mempercepat internet Android. Sebenarnya aplikasi tersebut tidak demikian, ia hanya bertugas menyingkirkan penyebab internet lemot saja, bukan mempercepat.

Solusi terbaik bagi Anda yang mengalami internet lemot adalah gunakan browser terbaik. Ada banyak sekali aplikasi browser internet yang bisa Anda download, termasuk beberapa diantaranya Operamini dan Uc Browser.

Kedua aplikasi tersebut bekerja dengan mengompres perintah dari server yang hendak masuk ke perangkat, ini jelas sangat efektif untuk mempercepat koneksi internet Android. Dari keduanya saya lebih suka dengan UC Browser, karena ukurannya relatif kecil untuk didownload.

2. Non-aktifkan auto sync dan data latar belakang

Banyak aplikasi seperti Gmail, Facebook, Instagram, dll yang berjalan di latar belakang tanpa kita ketahui. Ini jelas akan membuat koneksi Android lemot. Mengapa saya bilang begitu? Coba bayangkan, sebuah motor ditumpangi oleh 3-4 orang, apakah dia akan berjalan lebih cepat dari pada yang satu penumpang? Jelas tentunya lebih cepat satu penumpang.

Oleh sebab itu, perhatikan beberapa aplikasi yang berjalan di background. Untuk mematikan aplikasi tersebut silahkan masuk ke bagian Pengaturan > akun > pilih non aktifkan auto sync. Tak hanya mempercepat koneksi internet, tetapi kuota internet pun juga akan lebih hemat.

3. Gunakan jaringan 3G atau WCDMA Only

Inilah cara mempercepat koneksi internet Android paling powerfull yang sering saya lakukan. Seperti kita ketahui bersama, Indonesia sekarang sudah support beberapa jaringan. Mulai dari GPRS, EDGE, 3G, HSPA, dan 4G. Jaringan-jaringan ini memiliki kecepatan akses internet yang berbeda.

GPRS menjadi jenis jaringan dengan kecepatan paling lambat, sedangkan 4G paling tercepat hingga mencapai 150 mbps. Namun karena masih banyak operator berbenah pada jaringan 4G, jadi kita akan mencoba menggunakan jaringan 3G saja. Nah untuk mengunci jaringan tersebut, berikut triknya:

- Masuk ke bagian pengaturan

- Pilih lainnya

- Pilih jaringan seluler

- Tekan jenis jaringan yang dipilih

- Pilih 3G

Atau lebih mudahnya sobat bisa lakukan trik ini:

- Tekan *#*#4636#*#*

- Masuk ke bagian informasi perangkat

- Pilih WCDMA Only

Note: pastikan di daerah Anda tersedia jaringan 3G, paket data jaringan 3G, dan hp mampu menangkap jaringan 3G. Jika syarat tersebut tak terpenuhi, Anda masih bisa menggunakan cara pertama dan kedua.

Bagaimana, mudah kan? Itulah beberapa cara mempercepat koneksi internet Android yang bisa saya sajikan untuk Anda. Apabila setelah melakukan trik diatas internet masih lelet, sebaiknya periksakan hp ke conter terdekat. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Cara Root Android Tanpa Aplikasi

From self-portraits to street art: 1,000 museums at your fingertips

The history of art is global. Look at Van Gogh—a Dutchman who spent much of his life in France, and was inspired not only by his contemporaries but also by Japanese artists like Hiroshige. But until recently, the act of enjoying art and culture was limited by geography. Unless you could visit a museum in person, it would be hard for you to appreciate a work, brushstroke by brushstroke. And to fully understand the legacy of someone like Van Gogh, you would have to go from Amsterdam to Chicago to New York to Tokyo to discover and marvel at all of his influences, works and successors.

Left: Van Gogh’s self-portrait (Chicago), right: a street art re-interpretation (Amsterdam)



But with the Google Cultural Institute, it’s all just a few clicks away. Five years ago, the first 17 museums brought online a few hundred artworks so that anyone in the world could explore paintings, records and artifacts no matter where they were. Today, on our fifth birthday, the Google Cultural Institute has grown to include the collections of more than 1,000 museums and cultural institutions, with over 60 new ones added just today.



Starting today, you can descend through the famous rotunda of the Guggenheim museum in New York—a piece of art in itself—thanks to special aerial Street View imagery, or stroll the grand halls of the world’s heaviest building, the Palace of Parliament in Romania. View Monet’s famous water lilies in super-high “gigapixel” resolution and zoom in to see his layered brushstrokes—then visit Monsieur Monet’s real-life garden to see his inspiration.



From “gigapixel” images to Street View inside museums, today’s museums, galleries and theatres are turning to technology to help reach new audiences and inspire them with art and culture. And the possibilities keep expanding with the addition of newer technologies like virtual reality. Just recently we worked with the Dulwich Picture Gallery—England’s oldest public art gallery—to take the young patients of King’s College Hospital in London on a virtual field trip to the museum using Google Cardboard.

Young patients at King’s College Hospital, London, were the first to experience the Dulwich Picture Gallery in virtual reality



Virtual visits will never replace the real thing. But technology can help open up art and culture to everyone, and we think that’s a powerful thing. As you browse the Google Cultural Institute’s 6 million objects exploring humanity’s diverse heritage across 70 countries—from this prehistoric equivalent of the Swiss Army knife in the Netherlands, to the Taj Mahal in India and manga drawings in Japan—we hope you’ll agree.



Posted by Amit Sood, director of the Google Cultural Institute IMAGE URL Amit Sood Director Google Cultural Institute

The best things come in small (Street View!) packages

For those looking to relive their childhood dreams of being a conductor of their own railway and playing with dollhouses, we have a Street View surprise for you: Hamburg’s famed Miniatur Wunderland, the world’s largest model railway, has come to Google Maps. Boasting 13,000 meters of track and more than 200,000 tiny citizens, the museum includes tiny replicas of a variety of German provinces, famous places in America and even a fully-functioning airport!

Street View cameras have floated on gondolas in Venice, ridden on camels in the Liwa Desert and soared on snowmobiles on Canadian slopes. But to capture the nooks and crannies in Miniatur Wunderland, we worked with our partner at Ubilabs to build an entirely new—and much smaller—device. Tiny cameras were mounted on tiny vehicles that were able to drive the roads and over the train tracks, weaving through the Wunderland’s little worlds to capture their hidden treasures. Touring the marvels of Wunderland, you must first begin in its oldest section: Knuffingen, a fictional town situated squarely between the Alps and Harz. Become one of this tiny city’s 10,000 inhabitants: Stop by the city’s rustic farmer’s market, witness the local fire department spring into action when a building catches fire and even see a plane lift off from Knuffingen’s airport. Farmers market in Knuffingen, Miniatur Wunderland with the Street View car driving by
You can also see a variety of real places designed with an eye for accuracy: a soccer match in Hamburg’s stadium, a traditional town center in central Germany, a rowdy Oktoberfest celebration and a replica of the famous Neuschwanstein Castle in Bavaria, and even the ski slopes of Austria. You can also glimpse the everyday lives of thousands of miniature citizens, as they bike, camp and dance their way around the Wunderland.

Wunderland figurines enjoying a parade in Hamburg Then it’s a (very) short hop over to the U.S., where you can zoom through the valleys of the Grand Canyon, gambol down the strip in Las Vegas, and even stop by Mount Rushmore to salute past U.S. Presidents. Because we captured this imagery at “street level” within the Wunderland itself, you can observe many tiny details in Street View that are not visible even to visitors to the museum -- deep sea divers at a county fair, farmers riding a broomstick, a newly-married couple on the steps of the courthouse and the dancing crowds at an outdoor concert.

See the bright lights in Las Vegas in Miniatur Wunderland

To see more of Miniatur Wunderland, including a miniature Street View car built to commemorate this joint project, explore our Street View gallery. As you navigate through this truly wonderful Wunderland, we think you’ll agree: when it comes to great views, size doesn’t matter!

Posted by Sven Tresp, Street View Program Manager

100 years on: explore Ireland's Easter Rising with Google

Editor's note: To mark the centenary of the Easter Rising in Ireland, we have launched ‘Dublin Rising 1916-2016’, an interactive Google Street View tour which lets visitors virtually explore the city streets, events and people that shaped history 100 years ago. We’ve invited the Irish Minister for Arts and Heritage Heather Humphreys TD to write a guest post for the Google Europe blog, explaining the partnership.

In 2016 Irish people at home and abroad will mark the centenary of the 1916 Easter Rising, when Irish people fought for their right to self governance. The Rising had a transformative impact and is recognised as the catalyst that ultimately led to the modern Ireland we have today.

The Ireland 2016 Centenary Programme includes more than 2,000 events in Ireland and another 1,000 internationally. Throughout we will remember our shared history on the island of Ireland; reflect on our achievements over the last 100 years and look ambitiously to our future.

In Dublin Rising 1916-2016, which has been launched by the Taoiseach (Prime Minister) of Ireland Enda Kenny, TD, today, Google is using its technologies to creatively enable millions of people around the world to share in Ireland’s 2016 commemorations and learn more about the events of 1916 right from their phone, tablet or computer.

This interactive Google Street View tour will allow visitors to virtually explore the city streets, events and people who shaped history 100 years ago. The tour, which is narrated by actor Colin Farrell, will bring visitors on a virtual tour around the Dublin of today, with the Dublin of 1916 overlaid.

Throughout the tour, visitors can stop at city centre locations in Dublin as they are today, hear what happened there and click to explore photos, videos and witness statements from the people of 1916. As a person stands looking at the General Post Office of today, for example, they’ll be able to see the General Post Office as it was 100 years ago, destroyed by shell fire. They’ll hear witness statements from rebels who fought there and hear the stories of all the different people involved.

President Michael D. Higgins recently said that the centenary offers all of us an opportunity to reflect on events of the past, so that we can build a future that honours the promise of equality and inclusiveness contained in the 1916 Proclamation. I want to thank the Google team, together with the historians and experts from Ireland 2016 and Century Ireland who through Dublin Rising 1916-2016 have made our history accessible and are providing everyone with the opportunity to remember our past while celebrating our present and looking forward to the future.

You can explore Dublin Rising 1916-2016 here: https://dublinrising.withgoogle.com/

Posted by Minister for Arts, Heritage and the Gaeltacht, Heather Humphreys TD

Cara Mengatasi Bootloop Pada Android Dengan Mudah

Cara Mengatasi Bootloop Pada Android - Smartphone Android mengalami bootloop, mati total, atau tiba-tiba tidak dapat di-restart mungkin sering dialami pemilik Android yang sering mengutak-atik smartphonenya. Masalah ini sering membuat panik serta putus asa. Untuk itu bagaimanakah cara untuk mengatasi smartphone Android yang mengalami bootloop tersebut?

Cara mengatasi bootloop android yang

Aplikasi Framaroot, Cara Root Android Tanpa PC

Aplikasi root android tanpa PC sekarang ini sangat banyak sekali bertebaran di internet. Mulai dari KingoApp sampai dengan yang terbaru adalah Framaroot. Aktivitas rooting android ini mungkin sudah menjadi hal biasa di kalangan masyarakat.

Gambar by Jalantikus.com

 

Biasanya root Android dilakukan dengan bantuan komputer, tetapi kali ini tanyadroid akan bagikan cara yang lebih praktis tanpa komputer. Seperti judul postingan ini, kita akan menggunakan aplikasi Framaroot untuk melakukan rooting Android. Aplikasi root Android tanpa PC ini bisa Anda download secara gratis melalui link di bawah.

Sudah siap? Inilah cara root Android dengan Framaroot yang bisa kamu coba.

Cara Mudah Root Semua Jenis Android Tanpa PC/Komputer

1. Pertama-tama silahkan kamu install dan download aplikasi Framaroot di Play Store gratis. atau disini Download Framaroot

2. Setelah terpasang dengan baik, buka aplikasi Framaroot tadi. Kemudian pilih SuperSU/Superuser sesuai dengan keinginan kamu.

 

3. Nantinya akan ada pilihan Aragorn dan Gandalf. Sebenernya kedua pilihan tersebut bisa kamu gunakan untuk root Android, tetapi saya lebih menyarankan Gandalf saja.

4. Tunggu sebentar sampai proses rooting Android selesai. Apabila sudah selesai, itu berarti Hp Android kamu sudah berhasil diroot.

5. Sekarang restart ponsel Android kamu. Kemudian pastikan pada bagian drawer sudah terpasang aplikasi SuperSU atau Superuser. 

Note: Apabila masih kurang jelas, kamu bisa melihat tutorial lengkapnya melalui video berikut ini. 

               

Bagaimana, mudah kan? Saya kira cara root Android dengan aplikasi Framaroot diatas sangat mudah, bahkan sangat cocok bagi kamu yang baru aja pegang hp Android. Selamat mencoba aplikasi root Android tanpa PC diatas, salam!